Search

PDP di Kolaka Meninggal, Ratusan Pelayat Diminta Isolasi Diri - CNN Indonesia

Kendari, CNN Indonesia -- Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara mengidentifikasi 200 lebih warga yang melayat pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal di Kabupaten Kolaka pada Senin (23/3).

Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kolaka Muhammad Aris menyatakan hasil tes Corona PDP yang meninggal saat ini belum keluar.

"Namun, kita melakukan pendataan sudah dua hari ini. Ada sekitar 200-an lebih. Ada 60 dari Bombana dan sekitar 150-an dari Kolaka. Semuanya yang datang melayat termasuk suami dan keluarga terdekatnya," kata Aris saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (26/3).


Kepada 200-an warga yang didata itu, lanjut Aris, diminta untuk mengisolasi diri sembari menunggu hasil lab yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Kita harap mereka patuh isolasi diri di rumah. Tak boleh keluar," jelasnya.

Sejauh ini, kata dia, beberapa warga yang pernah melayat sudah ada yang mengeluh sakit batuk dan flu. Namun, ia menduga akibat dampak psikologi tentang kabar hoaks bahwa PDP itu positif Corona.

"Secara teori kan gejalanya nanti di atas hari kelima. Tapi mungkin dampak psikologi saja," imbuhnya.

Sebelum dinyatakan PDP, lanjut dia, warga Kolaka yang meninggal itu sempat umrah dan tiba di Kolaka pada 17 Februari 2020.

PDP di Kolaka Meninggal, 200 Lebih Pelayat DiidentifikasiFoto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi
Jauh sebelumnya, almarhumah sempat mengeluh sakit ginjal dan beberapa konsultasi di rumah sakit di Makassar.

"Namun dia sempat umrah dulu dan tiba di Kolaka perutnya makin sakit. Ia kemudian berobat ke RSU Bhayangkara Kendari dan selanjutnya dirujuk ke Bahteramas Kendari. Di Bahteramas dia ditetapkan PDP disamping penyakit beratnya itu," bebernya.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sultra dr La Ode Rabiul Awal menyebut, pihaknya masih menunggu hasil lab atas status PDP tersebut.

Menurutnya, hasil lab pasien akan menunggu karena banyaknya sampel swab yang dikirim dari daerah yang mengidentifikasi warga diduga terinfeksi virus corona.

"Jadi belum positif corona. Statusnya masih PDP. Hasil lab di Jakarta itu keluar biasanya 3 sampai 5 hari," kata dr Rabiul saat dihubungi, Rabu (25/3).

Rabiul mengaku, hasil lab positif biasanya diumumkan oleh jubir Gugus Tugas Covid-19 nasional.

Namun bila negatif, maka hasil lab akan diterima oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sultra dan RSUD Bahteramas Kendari untuk diumumkan.

"Tapi negatif itu biasanya tidak diumumkan. Hanya disampaikan ke keluarga," imbuhnya.

[Gambas:Video CNN]
Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, ia pun menyarankan agar pelayat maupun keluarga dekat untuk diidentifikasi sembari melakukan isolasi diri selama 14 hari.

Sebelumnya, video pemulasaran jenazah PDP asal Kabupaten Kolaka viral di media sosial. Jenazah pasien perempuan berusia 34 tahun itu dijemput oleh keluarga di RSU Bahteramas Kendari usai meninggal di ruang isolasi.

Keluarga juga menolak menggunakan mobil ambulans milik rumah sakit dan lebih memilih membawa jenazah menggunakan mobil pribadi.

Tiba di kampungnya di Kolaka, jenazah disambut histeris. Plastik yang membungkus jasad dibuka, prosesi pemakaman tidak seperti penanganan pasien virus corona.

(pnd/arh)

Let's block ads! (Why?)



Indonesia - Terbaru - Google Berita
March 26, 2020 at 12:02PM
https://ift.tt/2JfyU4X

PDP di Kolaka Meninggal, Ratusan Pelayat Diminta Isolasi Diri - CNN Indonesia
Indonesia - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/32k1zwO
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "PDP di Kolaka Meninggal, Ratusan Pelayat Diminta Isolasi Diri - CNN Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.