Seperti Hafizhah Hanan, mahasiswi semester akhir dari Kota Bekasi, Jawa Barat. Ia mengaku baru pertama kali bertandang ke Monas meski ia tinggal dalam satu kawasan Jabodetabek.
"Baru pertama kali, tapi sesuai ekspektasi kok, cuma yang di tengah kurang pohon," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (4/2) sore.
Ia menunjuk kawasan dekat monumen yang hanya ditanami pohon perdu. Hafizhah mengatakan dirinya sedikit tahu soal polemik revitalisasi Monas.
Hafizhah turut menyayangkan penebangan pohon yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta beberapa waktu lalu. "Sayang saja gitu lho pohonnya ditebang, pohon itu kan sumber tambah oksigen, Jakarta kan panas, enggak ada lahan hijau yang banyak," katanya.
Walaupun demikian, ia tak merasa kecewa terhadap fasilitas Monas. Ia menilai kawasan Monas cukup bersih bebas sampah, mengasyikkan sebagai arena olahraga serta pilihan bagus bagi muda-mudi untuk berswa foto.
Ia mengaku masih menaruh harapan yang sama. Ia memberikan harapan untuk Pemrov DKI Jakarta untuk semakin menghijaukan kawasan Monas agar menjadi paru-paru kota Jakarta.
"Biar jadi ikon, di tengah pusat kota ada ruang hijau, kan cakep," ujarnya.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta memutuskan membangun kawasan baru dengan melakukan penebangan terhadap kurang lebih 191 pohon. Namun, akhirnya proyek itu dihentikan sementara karena belum mendapatkan restu dari Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka.
Selain itu, kritikan pun muncul ke Anies.
Revitalisasi Monas. (Foto: CNN Indonesia/Michael Josua Stefanus)
|
Waktu untuk Olah Raga
Seorang warga Jakarta, Tantri mengaku sering meluangkan waktu untuk olah raga pada hari biasa atau pagi hari saat akhir pekan. "Di sini enak buat jogging, enggak terik banget juga enggak bising ya," ungkapnya.
Di tengah obrolan, Tantri sempat menyinggung soal revitalisasi Monas. Ia turut menyayangkan pembangunan yang harus menumbangkan ratusan pohon itu.
"Gue enggak tau ya, [kawasan revitalisasi Monas] itu masuk kawasan lindungan apa enggak, cuma itu lihat deh, dilarang menebang pohon," ujar Tantri sembari menunjuk papan larangan poin 5 (lima) di sekitaran Monas yang bertuliskan 'Dilarang Memotong/Menebang Pohon'.
Tak jauh dari Tantri, Arman Effendi yang berasal dari Lampung terlihat asik mengambil potret tugu Monas. Ia mengaku baru pertama kali bertandang ke Monas.
"Ya kalau nggak ke Monas, sama saja enggak ke Jakarta," kata dia sambil tertawa.
Ia berniat jalan-jalan sore di Monas sembari mengabadikan beberapa kenangan. Ia menilai monas adalah tempat wisata yang penuh nilai sejarah."Banyak hijau-hijau, jangan ditambah apa-apa sih, ini sejarah," paparnya.
Pengunjung lainnya, Iwan tengah duduk di kursi usai berolah raga jalan kaki mengitari Monas. Ia menganggap Monas adalah salah satu tempat asri di Jakarta.
Menurutnya selain bersantai, ia menilai Monas sebagai kawasan bernilai sejarah yang perlu dipelajari kaum muda masa kini. "Kamu baca sejarah pembangunan Monas kan, itu banyak yang menarik," ungkapnya.
"Ya bangun-bangun enggak masalah asal tidak menghilangkan nilai Monas, yang punya nilai sejarah," tegasnya. (khr/asa)
Indonesia - Terbaru - Google Berita
February 05, 2020 at 06:37AM
https://ift.tt/3825tOO
Ratusan Pohon Roboh di Monas, Anies dan Celoteh Warga - CNN Indonesia
Indonesia - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/32k1zwO
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ratusan Pohon Roboh di Monas, Anies dan Celoteh Warga - CNN Indonesia"
Post a Comment