
Ia menduga salah hujan deras dua hari berutut-turut membuat cacing meninggalkan habitatnya di bawah tanah.
"Apalagi kita kan sudah lama sekali tidak hujan lalu kemarin dua hari berturut-turut hujan deras terus. Artinya ada perubahan drastis di dalam tanah. Entah itu kelembaban atau suhunya," kata dia.
Beberapa warga sempat mengaitkan kemunculan cacing dengan seringnya penyemprotan disinfektan karena wabah virus coronaCovid-19. Namun Prabang buru-buru membantah kemungkinan itu.
Menurutnya, konsentrasi cairan disinfektan yang disemprotkan tidak cukup tinggi untuk menimbulkan dampak lingkungan dalam waktu singkat.
Sementara penyemprotan disinfektan hanya dilakukan sepekan sekali sejak sebulan terakhir."Kalau dikaitkan dengan disinfektan saya kira terlalu jauh. Apalagi ini kan yang di tempat-tempat yang tidak disemprot juga muncul cacingnya. Berati tidak ada hubungannya," katanya.
Prabang menambahkan fenomena ribuan cacing itu justru lebih mungkin disebabkan karena aktifnya tujuh gunung berapi secara bersamaan. Hal itu, katanya, bisa jadi menimbulkan getaran yang sangat halus yang hanya dirasakan binatang seperti cacing.
"Kalau dikaitkan dengan aktivitas tujuh gunung itu saya malah lebih setuju dibanding disinfektan. Tapi tentu itu harus diteliti lebih jauh," katanya.
Sebelumnya, Warga Solo dan Klaten dikagetkan dengan munculnya cacing dari tanah dalam jumlah besar, Sabtu (18/4) pagi. Ribuan cacing bermunculan di tanah kosong hingga permukiman. Di Solo, cacing paling banyak muncul di taman parkir sebelah Utara Pasar Gede.Salah satu warga Kelurahan Jagalan, Indri Utami mengatakan puluhan cacing mendadak muncul di halaman tanahnya beberapa hari terakhir.
"Itu ngumpul di satu tempat. Cacing keluar dari tanah sih biasa. Tapi nggak pernah sebanyak itu," katanya.
Sementara di Pasar Gede, jumlah cacing yang muncul cukup mengagetkan mengingat lokasinya di tengah kota. Salah satu pedagang Pasar Gede, Marsono Hadiwiyono mengaku berusaha menyingkirkan ratusan cacing itu dari taman karena khawatir membuat pengunjung pasar tidak nyaman.
"Kalau dikumpulkan bisa seember kecil penuh. Langsung saya bersihkan karena takut pengunjung jijik. Saya kan jualan makanan," katanya.
Fenomena serupa juga terjadi di sejumlah lokasi di Klaten. Tak hanya di area pertanian, ribuan cacing juga muncul di perkampungan. Bahkan di Desa Bengking Kecamatan Jatinom, Klaten, jumlah cacing yang muncul ke permukaan tanah sangat banyak hingga menutupi sebagian permukaan jalan.
Salah satu warga setempat, Sarto mengatakan fenomena munculnya cacing sebenarnya bukan hal aneh. Apalagi di waktu pergantian musim.
"Tapi nggak pernah sampai sebanyak ini. Sampai ke jalan-jalan," katanya.
(rsy/DAL)
Indonesia - Terbaru - Google Berita
April 20, 2020 at 02:44PM
https://ift.tt/2RReOmp
Ahli Respons Fenomena Ribuan Cacing Muncul di Solo dan Klaten - CNN Indonesia
Indonesia - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/32k1zwO
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ahli Respons Fenomena Ribuan Cacing Muncul di Solo dan Klaten - CNN Indonesia"
Post a Comment