Search

Ketua RT yang Menolak Pemakaman Perawat Ternyata Istrinya Juga Perawat - Suara.com

SuaraJawaTengah.id - Video warga menolak pemakaman jenazah perawat yang meninggal karena positif corona covid-19 beredar di media sosial. Penolakan jenazah perawat ini terjadi di Desa Sewakul, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

Dalam video yang beredar, menunjukkan keluarga perawat yang menangis karena jenazah anaknya tidak jadi dimakamkan di tempat tersebut. Video yang lain memperlihatkan beberapa pria tampak berdebat.

Ketua RT meminta maaf

Aksi penolakan jenazah perawat yang meninggal karena positif corona covid-19 dikecam publik. Terkait hal tersebut, Purbo selaku ketua RT 06 Desa Sewakul meminta maaf.

Video permohonan maafnya dibagikan ulang oleh akun Instagram @ndorobeii, Jumat (10/04).

Dalam video tersebut, Purbo mewakili pribadi dan wilayah RT desanya meminta maaf kepada keluarga besar almarhumah di depan Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jateng, Edy Wuryanto.

"Saya mewakili RT 06 Desa Sewakul, saya meminta maaf kepada keluarga besar almarhumah yang kemarin tidak jadi dimakamkan di Sewakul," ujar Purbo seperti dikutip Suarajawatengah.id, Jumat (10/4/2020).

Namun, dia berkilah penolakan tersebut tidak bisa dihindari karena dia mengaku hanya menjalankan aspirasi warga setempat.

"Secara pribadi, saya menyesal sekali, saya memohon maaf sekali, tapi saya nggak punya daya karena itu aspirasi dari warga. Saya hanya berkewajiban berkoordinasi dengan perangkat desa setempat," ujar dia.

Purbo mengaku warga yang meminta dia untuk menolak pemakaman itu. "Mereka mengatakan, Pak jangan di sini, jangan dimakamkan di Sewakul," ujarnya menirukan warga.

Tak dipungkiri, kata Purbo, dirinya juga menangis karena penolakan pemakaman jenazah ini mengingat sang istri juga berprofesi sebagai perawat.

"Sungguh, saya juga menangis dengan kejadian tersebut. Apalagi istri saya juga perawat, tapi saya harus meneruskan aspirasi warga," ujar dia.

Pemakaman Perawat RSUP Kariadi Ditolak Warga, PPNI Siapkan Langkah Hukum

Seorang perawat bersiap bertugas di satu-satunya rumah sakit di Cremona, Italia. [Paolo Miranda/BBC]
Ilustrasi perawat. Seorang perawat bersiap bertugas di satu-satunya rumah sakit di Cremona, Italia. [Paolo Miranda/BBC]

Kasus penolakan pemakaman perawat Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kariadi yang positif Virus Corona bakal berlanjut di ranah hukum. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah Edy Wuryanto.

"Kami sudah mengumpulkan ahli-ahli hukum yang tergabung di PPNI untuk memberi masukan dan kajian agar dapat ditempuh secara hukum," ujarnya seperti dilansir Ayosemarang.com-jaringan Suara.com pada Jumat (10/4/2020).

Edy mengemukakan, langkah tersebut dilakukan sebagai efek jera agar kejadian serupa tak terjadi lagi. Dikemukakannya, dokter, perawat dan tenaga medis lainnya merupakan petugas garda terdepan dalam penanganan kasus Virus Corona atau Covid-19 sehingga rentan terpapar.

Kerawanan paling tinggi merupakan tenaga kesehatan yang tidak ada di ruang isolasi.

"Kalau di ruang isolasi, mereka sudah sadar sehingga memakai alat pelindung diri. Kalau di bagian lain, APD-nya hanya secukupnya, jadi rawan terpapar," katanya.

Dia menambahkan, kasus ini akan dibawa jadi delik aduan agar provokator penolak jenazah dapat ditindak tegas.

"Nanti mau masuk delik aduan atau gimana, biar ahli hukum yang menentukannya," katanya.

Sebagai wujud duka cita bagi almarhumah, Edy menginstruksikan kepada semua tenaga medis untuk memakai pita hitam selama enam hari mulai 10-16 April 2020. Ini sebagai wujud belasungkawa kita. Dan harapannya penolakan seperti itu tidak terjadi lagi, katanya.

Let's block ads! (Why?)



Indonesia - Terbaru - Google Berita
April 11, 2020 at 07:35AM
https://ift.tt/34tZRvO

Ketua RT yang Menolak Pemakaman Perawat Ternyata Istrinya Juga Perawat - Suara.com
Indonesia - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/32k1zwO
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ketua RT yang Menolak Pemakaman Perawat Ternyata Istrinya Juga Perawat - Suara.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.