/data/photo/2017/03/26/2024020372.JPG)
REMBANG, KOMPAS.com - R.A. Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional pada 2 Mei 1964 oleh Presiden Soekarno lewat Keputusan Presiden Nomor 108 Tahun 1964.
Atas jasanya sebagai pejuang kesetaraan gender, Soekarno pun mengukuhkan hari lahir Kartini pada 21 April sebagai hari besar Nasional.
Sehingga, setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kartini.
R.A. Kartini adalah putri tertua keturunan keluarga ningrat Jawa atau istilahnya keluarga priyayi.
Ayahnya seorang Bupati Jepara yang bernama Raden Mas Sosriningrat.
Sedangkan sang Ibu bernama M.A. Ngasirah yaitu putri anak dari seorang guru agama di Teluwakur, Jepara.
Baca juga: Memaknai Hari Kartini dalam Situasi Pandemi Virus Corona...
Tak hanya pesohor di kala itu, keluarga Kartini dikenal cerdas.
Sang kakek, Pangeran Ario Tjondronegoro IV adalah sosok cerdas yang diangkat menjadi bupati di usia 25 tahun.
R.A. Kartini menikah dengan Bupati Rembang Raden Adipati Joyodiningrat pada tanggal 12 November 1903.
Dari pernikahannya, R.A. Kartini memiliki anak pertama sekaligus menjadi anak terakhirnya yang lahir pada tanggal 13 September 1904 bernama Soesalit Djojoadhiningrat.
Indonesia - Terbaru - Google Berita
April 21, 2020 at 08:15AM
https://ift.tt/2VET4eA
Kontroversi Penyebutan Gelar Kartini, Raden Ajeng atau Raden Ayu? - Kompas.com - KOMPAS.com
Indonesia - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/32k1zwO
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kontroversi Penyebutan Gelar Kartini, Raden Ajeng atau Raden Ayu? - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment